Ketika melawan tindak kriminal terhadap perempuan di New Delhi, seorang polisi perempuan temperamental dan atasannya, yang pun seorang wanita, kalem dan bijaksana, berusaha dengan isu gender dalam kehidupan mereka masing-masing. Itulah serpihan fakta yang jajaki dipaparkan dalam film Soni [2018], suatu original film dari Netflix.
Sebuah drama kriminal karya Ivan Ayr ini ialah peraih Oxfam Award untuk kelompok Best Film on Gender Equality pada Mumbai Film Festival 2018. Mengandalkan kedekatan dengan kedua figur utamanya, film buatan India ini mengupayakan mengungkit sisi realita dalam kehidupan polisi perempuan di antara kota besar di India, New Delhi.
Soni (Geetika Vidya Ohlan) ialah seorang polisi perempuan yang hidup sendiri di Delhi sesudah bercerai. Dia berteman dengan atasannya, Kalpana Ummat (Saloni Batra), yang suaminya, Sandeep (Mohit Chauhan), pun seorang polisi berpangkat tinggi di kepolisian New Delhi. Mantan suami Soni, Naveen (Vikas Shukla), tidak jarang mengunjunginya dan mengupayakan untuk rujuk kembali namun Soni mengabaikannya.
Suatu hari saat sedang bertugas, Soni memukul seorang preman yang mengupayakan untuk mengerjakan kekerasan padanya. Kalpana memperingatkan Soni supaya bisa menata sifat temperamentalnya dan mengerjakan tindakan tanpa beranggapan terlebih dahulu, serta mengaku kekhawatiran bakal keselamatannya.
Sehari lantas di suatu pos pengecekan di jalan raya, Soni lagi-lagi terlibat suatu insiden kekerasan saat dia menampar seorang tentara yang membawa kendaraan dalam suasana mabuk dan bersikap tidak senonoh padanya. Kepolisian mendisiplinkan Soni sebab kejadian itu. Kalpana mencoba merayu Sandeep dan semua atasannya supaya memikirkan ulang keputusan ini.
Tetapi Soni sudah dialihkan ke control room sebagai operator yang menerima laporan dari masyarakat dan kasusnya sedang ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Beberapa hari kemudian, Soni pulang ke kesatuannya atas permintaan Kalpana. Keduanya santap di restoran sambal menantikan tugas berikutnya. Soni pulang terlibat suatu insiden kekerasan.
Mengenali Film original soni dari netflix
Kali ini dia cekcok dengan sekelompok pemuda yang memakai narkoba di toilet wanita. Soni berniat baik sebab dia hendak membantu seorang anak kecil yang hendak masuk ke toilet namun tidak dapat karena dikunci dari dalam oleh ketiga pemuda yang ternyata di antara di antaranya ialah anak pejabat pemerintah.
Setelah kejadian itu, Sandeep menyalahkan Kalpana. Ketiga pemuda tersebut segera dibebaskan, sementara Soni tadinya mengajukan pengunduran diri, namun atas kewenangan Kalpana, dia hanya dialihkan kembali ke control room.
Sutradara Ivan Ayr tergerak hatinya guna membesut film Soni setelah menyimak berita tentang permasalahan pemerkosaan dan tindak kekerasan terhadap seorang perempuan di New Delhi yang terjadi pada tahun 2012 silam. Kasus ini lantas tersebar secara global dan mendorong pemerintah India untuk menciptakan undang-undang perlindungan perempuan dari permasalahan seperti ini.
Setelah mengerjakan riset, ternyata di kepolisian New Delhi, jumlah polisi wanitanya terbanyak dikomparasikan di satuan kepolisian di wilayah lain di India. Ayr lantas melakukan sejumlah sesi wawancara untuk menelaah sisi psikologis semua polisi perempuan ini dalam menanggapi permasalahan kekerasan seksual yang terjadi pada kaum perempuan di kotanya bertugas itu.
Pra-produksi film dibuka pada tahun 2016 dan Ayr sendiri yang merangkai naskahnya ditolong oleh gurunya, Lisa Rosenberg, guna mendapatkan sudut pandang perempuan dalam cerita ini. Agar lebih dekat dengan tugas sehari-hari polisi wanita, Ayr meminta izin dari kepolisian New Delhi guna ikut dalam sejumlah tugas mereka dalam menangani sekian banyak kasus di jalanan New Delhi.
Setelah naskah selesai diciptakan pada 2017, maka dimulailah proses casting guna mendapatkan semua pemeran untuk berbagai karakter dalam film ini. Dimulai dari sosok Soni, Ohlyan diminta oleh kesebelasan casting untuk mengantarkan video aktingnya sesudah mereka mendapat rekomendasi dari teman senior Ohlyan di Delhi University.
Sementara pemeran Kalpana juga ialah orang yang belum pernah berkecimpung dalam dunia seni peran. Sebelumnya dia berkutat di dunia fashion sebagai seorang perancang aksesoris. Tetapi setelah menyimak naskahnya, dia paling tertarik guna ikut serta dalam proyek ini sebab sangat terkesan dengan kedalaman karakter perempuan yang ditulis oleh seorang pria.
Seluruh pemeran dalam film ini mengerjakan workshop bareng untuk memantapkan karakter masing-masing. Karakter Soni dan Kalpana paling berbanding terbalik, meski dua-duanya mempunyai kekuatan tersendiri. Jika Soni powerful secara fisik, maka Kalpana lebih powerful secara mental. Hasil workshop ini dapat dilihat lewat sekian banyak adegan yang sangat menghabiskan emosi mereka.
Dalam proses produksinya, Ayr terinspirasi oleh Jafar Panahi saat membuat film Offside [2006] dimana melulu dengan bujet yang sedikit, dia dapat memaksimalkan kemampuannya dalam menghasilkan film yang berkualitas. Dalam proyek ini, Ayr berperan sebagai pengarang naskah, sutradara dan editor. Dan pun untuk semua pemeran lainnya, Ayr melulu menggunakan jasa aktor part-time.
Kamera yang dipakai juga melulu handheld camera yang banyak sekali adegannya dipungut dengan kiat single take dengan pemakaian cahaya yang natural saja. Berdasarkan keterangan dari Ayr sendiri, urusan ini guna mendapatkan nuansa yang otentik supaya dapat dekat dengan pemirsa sehingga mereka dapat mudah untuk menikmati dan mengetahui apa yang disuguhkan di layar.